Tahun 2004, Andriy Shevchenko (Sheva) dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa dan berhak mendapatkan Bola Emas (Ballon d’Or) di Paris. Sejak tahun 1999, ia telah bermain 164 kali di AC Milan dan membuahkan 102 gol. Gol-gol itu dicetak melalui kaki kanan sebanyak 36 kali, kaki kiri 17 kali dan kepalanya sebanyak 26 kali. Ia menjadi top score Liga Italia sebanyak dua kali, yaitu tahun 2000 dan 2004 .
Ia juga berhasil mengantar negaranya Ukraina untuk lolos pertama kali ke putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman. Presiden Ukraina, Leonid Kuchma, sangat bangga atas prestasinya dan berkata, “Sheva membuktikan bahwa melalui olahraga, orang bisa menjadi duta yang brilian.”
Namun, semua prestasi gemilang itu tidak terjadi begitu saja. Hal itu tercapai melalui kedisiplinan dan sikap militant Sheva. Berbeda dari pemain lain, Sheva sangat giat berlatih dan sering menambah sendiri porsi latihannya. Ia selalu berusaha tetap bermain dalam keadaan apapun. 30 Oktober 2005, ia menunggui istrinya melahirkan bayi pertama mereka. Pagi hari bayinya lahir. Meski semalaman tidak tidur, siang harinya, ia langsung terbang ke Genoa menyusul teman-teman setimnya yang sedang bertanding dan memaksa bermain pada menit ke-65 sebagai pengganti. Menit ke-76, ia berhasil mencetak gol kemenangan bagi timnya.
Ada satu ungkapan yang mengatakan “Tidak ada mahkota tanpa salib.” Untuk mencapai prestasi besar, kita harus mau berkorban, disiplin, dan berjuang secara militant.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar