Pesan

SELAMAT DATANG..........

Senin, 24 Januari 2011

Tidak Tepat Pada Waktunya


       Seorang tukang cukur bertobat dalam suatu kebaktian kebangunan rohani yang diadakan oleh penginjil Billy Graham. Dengan semangat yang membara ia lalu berjanji akan bersaksi kepada para langgannya supaya dimenangkan bagi Kristus.
       Esok harinya, ia pun bergumul dalam doanya supaya Tuhan memberikan keberanian. Ketika langganan pertamanya sedang dicukur ia ingin sekali bersaksi, tetapi ia tidak berani karena ia kebingungan, “Darimana saya harus mulai bersaksi?” sampai ia selesai dan langganannya pulang, tidak ada sesuatupun yang dapat disampaikanya. Ia sangat kecewa, “Untuk langganan kedua, saya harus bisa,” katanya meyakinkan diri sendiri.

       Ketika langganan kedua dicukur, hatinya juga berdebar dan bingung! Sambil menenangkan diri ia lalu mengambil sebuah pisau tipis panjang yang biasanya dipakai untuk mengikis bulu-bulu rambut yang halus dan mengasahnya pada selembar kulit. Lalu tukang cukur itu bertanya kepada langgananya, “Sudah siapkah tuan untuk mati?” 
Mendengar itu, pelanggan tersebut langsung lari terbirit-birit, dan tukang cukur itu pun terkejut dengan apa yang terjadi.
       Maksud hati tukang cukur itu baik dan caranya pun tidak salah, tetapi ia berada dalam situasi yang salah. Perkataan yang tidak tepat pada waktunya. Semangatnya tidak diimbangi dengan hikmat.

“Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya.”
(Amsal 15:23)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar